EKO SUNJAYA, Eko Sunjaya and MEIRANTO, Wahyu (2011) PENGARUH
TIPOLOGI STRATEGI KOMPETITIF DAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP RESPON STRATEGIK MANAJER (Studi Kasus Pada Perusahaan PT Pupuk
Kalimantan Timur). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam dunia usaha banyak perusahaan yang ikut serta dalam kompetisi
diberbagai bidang, perbedaan yang ada menciptakan ketidakpastian lingkungan.
Berbagai peristiwa ekonomi di seluruh dunia telah mewarnai dan membentuk
arah ekonomi global. Salah satunya diawal tahun 2010 adalah tahun dimulainya
Asean China Free Trade Area (ACFTA). Dalam strategi baru industrialisasi ke
depan dengan otonomi daerah yang semakin baik dan pembelajaran dari
ekonomi rakyat dalam proses pertumbuhan ekonomi yang berjalan sebelumnya,
sudah saatnya dilaksanakan strategi industrialisasi yang lebih berkelanjutan.
Ekonomi rakyat di daerah-daerah dengan kondisi yang spesifik serta keunggulan
komoditas masing-masing menjadi target pengembangan dari kebijakan-
kebijakan ekonomi (fiskal, moneter, perbankan, perdagangan, infrastruktur dan
seterusnya seperti telah disebutkan). Para pengusaha besar nasional dan asing
yang memiliki kekuatan modal, manajemen, teknologi, informasi, dan jaringan
serta dengan peluang usaha di dalam maupun luar negeri yang umumnya juga
mempunyai daya terobos ke mana saja investasi mereka dapat diarahkan secara
menguntungkan (Didin S Damanhuri, 2010).
Perusahaan dalam memasuki persaingan yang semakin ketat akan menetapkan
strategi bersaing agar tetap dapat bertahan (survive). Salah satu usaha yang dilakukan
oleh perusahaan adalah melakukan investasi pada teknologi informasi. Teknologi
strategi bersaing agar tetap dapat bertahan (survive). Salah satu usaha yang dilakukan
oleh perusahaan adalah melakukan investasi pada teknologi informasi. Teknologi
informasi dianggap sebagai salah satu penunjang eksistensi keikutsertaan perusahaan
dalam persaingan di pasar dunia. Dengan teknologi informasi memungkinkan
perusahaan yang mengadopsi teknologi informasi memiliki keunggulan kompetitif.
Teknologi informasi memberikan peluang bagi perusahaan global untuk meningkatkan
koordinasi dan pengendalian atau dapat pula dimanfaatkan untuk mendapatkan
keunggulan daya saing di pasar dunia. Investasi teknologi informasi tersebut mendorong
perusahaan untuk mempelajari teknologi informasi agar dapat dimanfaatkan secara
maksimal, sehingga memberikan dampak positif terhadap kinerja (Lestari, 2007).
Pengaturan dan pengelolaan teknologi informasi dalam perusahaan memiliki implikasi
penting bagi jemampuan perusahaan dalam memanfaatkan sinergi lintas unit
(Sambamurthy dan Zmud, 1999).
dalam persaingan di pasar dunia. Dengan teknologi informasi memungkinkan
perusahaan yang mengadopsi teknologi informasi memiliki keunggulan kompetitif.
Teknologi informasi memberikan peluang bagi perusahaan global untuk meningkatkan
koordinasi dan pengendalian atau dapat pula dimanfaatkan untuk mendapatkan
keunggulan daya saing di pasar dunia. Investasi teknologi informasi tersebut mendorong
perusahaan untuk mempelajari teknologi informasi agar dapat dimanfaatkan secara
maksimal, sehingga memberikan dampak positif terhadap kinerja (Lestari, 2007).
Pengaturan dan pengelolaan teknologi informasi dalam perusahaan memiliki implikasi
penting bagi jemampuan perusahaan dalam memanfaatkan sinergi lintas unit
(Sambamurthy dan Zmud, 1999).
Teknologi dipandang sebagai alat yang digunakan oleh individu untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya. Dalam konteks riset sistem akuntansi, teknologi
diartikan sebagai sistem komputer (hardware, software dan data) dan jasa yang
mendukung pemakai (training, help lines, dan lain-lain) yang disediakan untuk
membantu pemakai dalam tugas-tugasnya (Goodhue dan Thompson, 1995). Ada
keterkaitan antara teknologi, rantai nilai, dinamika bersaing dan kinerja suatu
perusahaan. Rantai nilai adalah alat pokok untuk memahami peran teknologi
dalam keunggulan bersaing (Porter, 1985). Dalam bidang sistem informasi,
teknologi adalah suatu hal yang menjamah ke segala arah khususnya dalam
rantai nilai, karena setiap aktivitas akan menciptakan nilai dan memakai
informasi (Porter, 1985). Teknologi informasi juga dapat membantu
meningkatkan sistem informasi akuntansi (Daljono, 1999). Salah satunya adalah
sistem informasi berbasis komputer dapat melakukan fungsinya secara lebih
menyelesaikan tugas-tugasnya. Dalam konteks riset sistem akuntansi, teknologi
diartikan sebagai sistem komputer (hardware, software dan data) dan jasa yang
mendukung pemakai (training, help lines, dan lain-lain) yang disediakan untuk
membantu pemakai dalam tugas-tugasnya (Goodhue dan Thompson, 1995). Ada
keterkaitan antara teknologi, rantai nilai, dinamika bersaing dan kinerja suatu
perusahaan. Rantai nilai adalah alat pokok untuk memahami peran teknologi
dalam keunggulan bersaing (Porter, 1985). Dalam bidang sistem informasi,
teknologi adalah suatu hal yang menjamah ke segala arah khususnya dalam
rantai nilai, karena setiap aktivitas akan menciptakan nilai dan memakai
informasi (Porter, 1985). Teknologi informasi juga dapat membantu
meningkatkan sistem informasi akuntansi (Daljono, 1999). Salah satunya adalah
sistem informasi berbasis komputer dapat melakukan fungsinya secara lebih
tepat dan cepat serta pemrosesan datanya akan lebih murah bila dibandingkan
dengan sistem manual atau secara konvensional (Wilkinson dan Cerullo, 1997).
Dengan demikian apabila teknologi memiliki peran signifikan dalam
menentukan biaya produksi atau diferensiasi produk, maka teknologi akan
berpengaruh pada dinamika bersaing di tingkat industri dan kinerja suatu
perusahaan (Porter, 1985; Hitt Ireland dan Hoskisson, 1997).
Pada awalnya teknologi informasi dipandang sebagai alat untuk
mendukung kegiatan operasi perusahaan dan membantu terciptanya efektivitas
fungsi manajemen (Ein Dor dan Segev, 1978; Ives et al., 1980). Akan tetapi
dengan berbagai temuan baru dibidang teknologi informasi dan telekomunikasi,
peran teknologi informasi bergeser dari sekedar sebagai alat back office tools
menjadi salah satu bagian penting bagi organisasi untuk berubah secara total
baik perubahan cara bekerja, perubahan integrasi fungsi organisasi dan
hubungan dengan supplier, perubahan cara bersaing, sampai pada perubahan
transformasi organisasi (Rockart dan Morton, 1984; King, 1988; Alter, 1996).
dengan sistem manual atau secara konvensional (Wilkinson dan Cerullo, 1997).
Dengan demikian apabila teknologi memiliki peran signifikan dalam
menentukan biaya produksi atau diferensiasi produk, maka teknologi akan
berpengaruh pada dinamika bersaing di tingkat industri dan kinerja suatu
perusahaan (Porter, 1985; Hitt Ireland dan Hoskisson, 1997).
Pada awalnya teknologi informasi dipandang sebagai alat untuk
mendukung kegiatan operasi perusahaan dan membantu terciptanya efektivitas
fungsi manajemen (Ein Dor dan Segev, 1978; Ives et al., 1980). Akan tetapi
dengan berbagai temuan baru dibidang teknologi informasi dan telekomunikasi,
peran teknologi informasi bergeser dari sekedar sebagai alat back office tools
menjadi salah satu bagian penting bagi organisasi untuk berubah secara total
baik perubahan cara bekerja, perubahan integrasi fungsi organisasi dan
hubungan dengan supplier, perubahan cara bersaing, sampai pada perubahan
transformasi organisasi (Rockart dan Morton, 1984; King, 1988; Alter, 1996).
Dalam literatur manajemen strategik, Hagedoorn (1993) menyatakan
bahwa jenis respon strategik perusahaan terhadap globalisasi akan tergantung
pada jenis tipologi strategi kompetitif perusahaan, sehingga dalam hal ini bisa
dikatakan bahwa tipologi strategi kompetitif berhubungan dengan keinginan
perusahaan untuk melakukan investasi dalam teknologi informasi sebagai respon
strategik terhadap globalisasi. Keputusan untuk melakukan investasi dalam
teknologi investasi menyangkut jumlah yang sangat besar, hal ini menyebabkan
faktor kematangan teknologi informasi berhubungan dengan keinginan manajer
bahwa jenis respon strategik perusahaan terhadap globalisasi akan tergantung
pada jenis tipologi strategi kompetitif perusahaan, sehingga dalam hal ini bisa
dikatakan bahwa tipologi strategi kompetitif berhubungan dengan keinginan
perusahaan untuk melakukan investasi dalam teknologi informasi sebagai respon
strategik terhadap globalisasi. Keputusan untuk melakukan investasi dalam
teknologi investasi menyangkut jumlah yang sangat besar, hal ini menyebabkan
faktor kematangan teknologi informasi berhubungan dengan keinginan manajer
perusahaan memberi keputusan untuk melakukan investasi teknologi informasi
sebagai respon strategik manajer perusahaan terhadap globalisasi (Ein Dor dan
Segev, 1979; McFarlan et al., 1983; Goslar dan Grover, 1993; serta Mata et al.,
1995).
sebagai respon strategik manajer perusahaan terhadap globalisasi (Ein Dor dan
Segev, 1979; McFarlan et al., 1983; Goslar dan Grover, 1993; serta Mata et al.,
1995).
Karimi et al., (1996) memperoleh bukti bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi keinginan perusahaan untuk melakukan investasi dalam
teknologi informasi terdapat tipologi strategi kompetitif dan kematangan
teknologi informasi. Penelitian yang sama telah dilakukan di Indonesia oleh dua
peneliti terdahulu, pertama penelitian yang dilakukan Darmawati (1998) dan
Darmawati dan Indriantoro (1999), dengan subyek beberapa jenis industri yaitu
manufaktur, jasa telekomunikasi, jasa transportasi, asuransi, perusahaan dagang,
dan industri lain.
mempengaruhi keinginan perusahaan untuk melakukan investasi dalam
teknologi informasi terdapat tipologi strategi kompetitif dan kematangan
teknologi informasi. Penelitian yang sama telah dilakukan di Indonesia oleh dua
peneliti terdahulu, pertama penelitian yang dilakukan Darmawati (1998) dan
Darmawati dan Indriantoro (1999), dengan subyek beberapa jenis industri yaitu
manufaktur, jasa telekomunikasi, jasa transportasi, asuransi, perusahaan dagang,
dan industri lain.
Peneliti melakukan penelitian dalam setting yang berbeda dari penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan di Indonesia oleh Darmawati (1998) dan
Darmawati dan Indriantoro (1999) dan Arifin (2001). Hasil penelitian Karimi et
al., 1996 menunjukkan bahwa strategi kompetitif, kematangan teknologi
informasi dan ukuran perusahaan berhubungan secara signifikan dengan respon
strategik, Darmawati (1998) dan Darmawati dan Indriantoro (1999), strategi
kompetitif tidak berpengaruh terhadap respon strategik, hanya kematangan
teknologi informasi yang berpengaruh secara signifikan, sedangkan Arifin
(2001), memperoleh hasil bahwa kematangan teknologi informasi berhubungan
secara signifikan terhadap respon strategik, sedangkan tipologi strategi
kompetitif tidak berhubungan secara signifikan dengan respon strategik. Peneliti
sebelumnya yang telah dilakukan di Indonesia oleh Darmawati (1998) dan
Darmawati dan Indriantoro (1999) dan Arifin (2001). Hasil penelitian Karimi et
al., 1996 menunjukkan bahwa strategi kompetitif, kematangan teknologi
informasi dan ukuran perusahaan berhubungan secara signifikan dengan respon
strategik, Darmawati (1998) dan Darmawati dan Indriantoro (1999), strategi
kompetitif tidak berpengaruh terhadap respon strategik, hanya kematangan
teknologi informasi yang berpengaruh secara signifikan, sedangkan Arifin
(2001), memperoleh hasil bahwa kematangan teknologi informasi berhubungan
secara signifikan terhadap respon strategik, sedangkan tipologi strategi
kompetitif tidak berhubungan secara signifikan dengan respon strategik. Peneliti
menduga bahwa perbedaan tersebut disebabkan karena sampel yang berbeda
(tidak konsisten) yaitu sampel Karimi et al., (1996) industri jasa keuangan,
Darmawati dan Indriantoro (1999), manufaktur, jasa telekomunikasi, jasa
transpostasi, bank, jasa keuangan lain, perusahaan dagang dan lainnya, dan
Arifin (2001) pada perusahaan perbankan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka peneliti ingin menguji
hubungan tipologi strategi kompetitif dan kematangan teknologi informasi
terhadap respon strategik manajer yang ditunjukkan dengan keinginan
perusahaan manufaktur melakukan penambahan investasi dalam teknologi
informasi.
(tidak konsisten) yaitu sampel Karimi et al., (1996) industri jasa keuangan,
Darmawati dan Indriantoro (1999), manufaktur, jasa telekomunikasi, jasa
transpostasi, bank, jasa keuangan lain, perusahaan dagang dan lainnya, dan
Arifin (2001) pada perusahaan perbankan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka peneliti ingin menguji
hubungan tipologi strategi kompetitif dan kematangan teknologi informasi
terhadap respon strategik manajer yang ditunjukkan dengan keinginan
perusahaan manufaktur melakukan penambahan investasi dalam teknologi
informasi.
Dalam penelitian ini, peneliti mengadopsi dua faktor dari penelitian
Karimi et al (1996) pada faktor-faktor yang mempengaruhi respon strategik
manajer perusahaan dalam melakukan investasi teknologi informasi yaitu tipologi
strategi kompetitif dan kematangan teknologi informasi data diambil dari
perusahaan PT Pupuk Kaltim. Alasan mengkhususkan pada industri ini adalah
membedakan dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian pada sektor perbankan,
manufaktur, jasa keuangan, jasa transportasi, jasa telekomunikasi dan lainnya.
Judul penelitian yang peneliti lakukan adalah “PENGARUH TIPOLOGI
STRATEGI KOMPETITIF DAN KEMATANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI TERHADAP RESPON STRATEGIK MANAJER (Studi Kasus
Pada Perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur)”.
1.2 Perumusan Masalah
Karimi et al (1996) pada faktor-faktor yang mempengaruhi respon strategik
manajer perusahaan dalam melakukan investasi teknologi informasi yaitu tipologi
strategi kompetitif dan kematangan teknologi informasi data diambil dari
perusahaan PT Pupuk Kaltim. Alasan mengkhususkan pada industri ini adalah
membedakan dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian pada sektor perbankan,
manufaktur, jasa keuangan, jasa transportasi, jasa telekomunikasi dan lainnya.
Judul penelitian yang peneliti lakukan adalah “PENGARUH TIPOLOGI
STRATEGI KOMPETITIF DAN KEMATANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI TERHADAP RESPON STRATEGIK MANAJER (Studi Kasus
Pada Perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur)”.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan dari penelitian ini adalah:
1. Apakah Tipologi strategi kompetitif berperan sebagai variabel yang
mempengaruhi respon strategik manajer terhadap keputusan investasi TI
departemen?
2. Apakah kematangan TI berperan sebagai variabel yang mempengaruhi respon
strategik manajer terhadap keputusan investasi TI departemen?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Apakah Tipologi strategi kompetitif berperan sebagai variabel yang
mempengaruhi respon strategik manajer terhadap keputusan investasi TI
departemen?
2. Apakah kematangan TI berperan sebagai variabel yang mempengaruhi respon
strategik manajer terhadap keputusan investasi TI departemen?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti mengenai
pengaruh tipologi strategi kompetitif dan kematangan teknologi terhadap respon
strategik manajer perusahaan PT Pupuk Kaltim untuk melakukan investasi
dalam teknologi informasi. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah untuk
melakukan pengujian ulang atas hipotesis yang dinyatakan dalam penelitian
Karimi et al (1996) yaitu:
1. Menguji tipologi strategi kompetitif dengan respon strategik manajer dalam
melakukan investasi dalam TI.
2. Menguji kematangan teknologi informasi dengan respon strategik manajer
dalam melakukan investasi dalam TI.
pengaruh tipologi strategi kompetitif dan kematangan teknologi terhadap respon
strategik manajer perusahaan PT Pupuk Kaltim untuk melakukan investasi
dalam teknologi informasi. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah untuk
melakukan pengujian ulang atas hipotesis yang dinyatakan dalam penelitian
Karimi et al (1996) yaitu:
1. Menguji tipologi strategi kompetitif dengan respon strategik manajer dalam
melakukan investasi dalam TI.
2. Menguji kematangan teknologi informasi dengan respon strategik manajer
dalam melakukan investasi dalam TI.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1. Memberikan tambahan penjelasan empiris bagi para praktisi di
lingkungan PT Pupuk Kaltim untuk mengetahui bagaimana pengaruh
tipologi strategi kompetitif dan kematangan teknologi informasi terhadap
keinginan penambahan investasi teknologi informasi di lingkungan
perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur.
1. Memberikan tambahan penjelasan empiris bagi para praktisi di
lingkungan PT Pupuk Kaltim untuk mengetahui bagaimana pengaruh
tipologi strategi kompetitif dan kematangan teknologi informasi terhadap
keinginan penambahan investasi teknologi informasi di lingkungan
perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur.
2. Memberikan tambahan informasi yang diperlukan untuk penelitian
bidang sistem informasi manajemen, manajemen strategik, dan akuntansi
keprilakuan.
3. Memberikan sedikit kontribusi keilmuan yang diharapkan mampu
memberikan manfaatnya didalam dunia pendidikan atau akademis
maupun dalam dunia praktis.
1.4 Sistematika Penulisan
Penelitian ini dibagi menjadi 5 bagian dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
bidang sistem informasi manajemen, manajemen strategik, dan akuntansi
keprilakuan.
3. Memberikan sedikit kontribusi keilmuan yang diharapkan mampu
memberikan manfaatnya didalam dunia pendidikan atau akademis
maupun dalam dunia praktis.
1.4 Sistematika Penulisan
Penelitian ini dibagi menjadi 5 bagian dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Pada bab I dijelaskan tentang latar belakang permasalahan yang dipilih
dalam penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan dan kegunaan
penelitian, dan sistematika penulisan dalam penelitian skripsi ini.
Pada bab I dijelaskan tentang latar belakang permasalahan yang dipilih
dalam penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan dan kegunaan
penelitian, dan sistematika penulisan dalam penelitian skripsi ini.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini menjelaskan tentang tentang landasan teori dan penelitian
terdahulu yang melatarbelakangi penelitian ini, kemudian berisi
kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis yang diperoleh dari
variabel – variabel penelitian serta dari penelitian terdahulu.
Bab ini menjelaskan tentang tentang landasan teori dan penelitian
terdahulu yang melatarbelakangi penelitian ini, kemudian berisi
kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis yang diperoleh dari
variabel – variabel penelitian serta dari penelitian terdahulu.
BAB III : Metode Penelitian
Pada Bab ini akan diuraikan tentang variabel penelitian dan definisi
operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode
pengumpulan data, metode analisis, serta tahap pelaksanaan
kegiatan.
Pada Bab ini akan diuraikan tentang variabel penelitian dan definisi
operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode
pengumpulan data, metode analisis, serta tahap pelaksanaan
kegiatan.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi gambaran obyek penelitian serta menyajikan hasil
penelitian dan pembahasan mengenai masalah yang diteliti.
BAB V : Penutup
Bab ini merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan dari hasil
penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang diberikan
berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan.
Bab ini merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan dari hasil
penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang diberikan
berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan.
No comments:
Post a Comment