Saturday, June 2, 2012

STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS

STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS  
ARLINA NURBAITY LUBIS
Program Studi Ilmu Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh       perusahaan        tidak       mungkin   dapat              mencari     sendiri   pembeli   ataupun peminatnya. 0leh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya.         Salah         satu      cara        yang       digunakan      produsen        dalam        bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi     merupakan          salah  satu             senjata ampuh bagi              perusahaan   dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.
Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoJeh dan
berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa
perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk:
¾     Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat.
¾     Memberitahukan   kegunaan   dari   barang   atau   jasa   tersebut   kepada masyarakat serta cara penggunaanya.
¾     Memperkenalkan barang atau jasa baru

Oleh karenanya adalah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi yang dijalankun perusahaan.
Sebagaimana  diketahui  bahwa  keadaan  dunia  usaha  bersifat  dinamis, yang  selalu  mengalami  perubahan  yang  terjadi  setiap  saat  dan  adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
Melihat pentingnya strategi pemasaran terhadap peningkatan volume penjualan perusahaan, maka penulis tertarik untuk lebih memperjelas lagi topik
tersebut dalam penulisan karya ilmiah ini.

B. LUAS DAN TUJUAN PENULISAN
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis berusaha untuk memudahkan pembahasan agar lebih terarah, maka penulis membatasi kepada masalah pemasaran,                  dalam   hal      ini       hanya                   masalah strategi    pemasaran           dalam



©2004 Digitized by USU digital library                                                          1


meningkatkan volume penjualan produk maupun jasa dalam suatu perusahaan. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dengan lebih pasti strategi pemasaran yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang dalam persaingan.

C. SISTEMATIKA PEMBAHSAN
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis membahas dalam lima bab,
yaitu:
Bab satu, berisi pendahuluan yang yang membicarakan alasan pemilihan judul, luas dan tujuan penulisan serta sistematika pembahasan.
Bab dua, memuat tentang aspek penting dalam pemasaran, yaitu menjelaskan tentang rencana strategi  pemasaran, pasar sasaran, dan bauran pemasaran.
Bab tiga, memuat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran. Dalam hal ini akan dibahas tentang rencana strategi perusahaan dan faktor-
faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan.
Bab empat, pada bab ini akan dibahas mengenai strategi untuk setiap posisi bisnis, seperti Market leader, Market challanger, Market follower, atau Market
Nicher.
Bab lima, pada bab terakhir ini, penulis mencoba untuk membuat kesimpulan akhir atas apa yang telah diuraikan dan memberikan saran-saran yang mungkin dapat dipertimbangkan dalam penentuan strategi pemasaran.


BAB III
ASPEK PENTING DALAM PEMASARAN

A. PENGERTlAN PEMASARAN
Sebagaiman kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan.
American Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemsaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus
barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai.
Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.
Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan
dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

B. PASAR SASARAN
Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif  dalam  tuntutan  kebutuhan  dan  keinginannya.  Jadi arti  dari  pasar sasaran adalah: Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan alau keinginan tertentu yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Karena konsumen yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu mengkelompokkan  pasar  menjadi  segmen-segmen  pasar,  lalu  memilih  dan
menetapkan segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Dengan adanya hal ini,
maka perusahaan terbantu untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat, dapat menentuan saluran distribusi dan periklanan yang sesuai dan efisien serta



©2004 Digitized by USU digital library                                                         2


mampu menyesuaikan harga bagi barang atau jasa yang ditawarkan bagi setiap target pasar.
Pasar  sasaran  (Target  Market)  adalah:  Sekelompok  konsumen  atau pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah
perusahaan.
Dalam  menerapkan  pasar  sasaran,  terdapat  tiga  langkah  pokok  yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Segmentasi Pasar
2. Penetapan Pasar Sasaran
3. Penempatan Produk

TABEL I

Segmentasi Pasar
Menetapkan Pasar
Sasaran
Penempatan Produk
1.Identifikasi     dasar- dasar     segmentasi
pasar


2.     Mengembangkan profit            setiap segmen
1. Mengembangkan metode penilaian atas daya tarik
segmen


2.  Memilih  segmen  yang akan dimasuki
1.             Merumuskan penempatan    produk
pada   masing-masing
segmen  yang  dipilih sebagai sasaran
2.       Mengembangkan bauran     pemasaran
bagi   setiap   segmen
yang  dipilih  sebagai sasaran

 
Langkah langkah Segmentasi Pasar, Penetapan Pasar Sasaran, Penempatan Pasar

















1. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang
bersifat  homogen.  Berdasarkan  definisi  diatas  diketahui  bahwa  pasar  suatu
produk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi         pasar  dapat                  dijalankan       dengan       efektif    dan      bermanfaat          bagi
perusahaan, yaitu:
¾     Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
¾     Terjangkau  (Accessible),  artinya  segmen  pasar  tersebut  dapat  dicapai sehingga dapat dilayani secara efektif.
¾     Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
¾      Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.

Kebijakan segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteria tertentu. Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang konsumsi. Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan pasarnya atas dasar:
a.  Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan




©2004 Digitized by USU digital library                                                         3


akan  beroperasi  disemua  segmen,  akan  tetapi,  harus  memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.
b.  Segmentasi atas dasar Demografis, Segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan   cara             memisahkan           pasar  kedalam   kelompok-kelompok   yang
didasarkan pada variabel-variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin,
besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain- lain.
c.  Segmentasi  atas  dasar  psychografis,  Segmentasi  pasar  ini  dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen kedalam kelompok-kelompok yang
berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, berbagai ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.

2. Penetapan Pasar Sasaran ( Target market)
Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila
perusahaan  ingin  menentukan  segmen  pasar  mana  yang  akan  dimasukinya,
maka langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar, yaiitu:
1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan pilihan ini.
2.  Spesialisasi  produk,  sebuah  perusahaan  memutuskan  untuk  memproduksi satu       jenis   produk.         Misalnya           sebuah     perusahaan                memutuskan   untuk memproduksi hanya mesin tik listrik bagi sekelompok pelanggan.
3.  Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang
kecil.
4.  Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu mengandung peluang yang menarik.
5.  Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai dengan daya beli masing-masing.

3. Penempatan produk ( Product Positioning)
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran
pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar.








©2004 Digitized by USU digital library                                                         4


C. BAURAN PEMASARAN
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran,        yang            merupakan strategi        yang      dijalankan             perusahaan,   yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan  tersebut  perlu  dikombinasikan dan  dikoordinasikan  oleh  perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan  program  pemasaran  secara  efektif.  Menurut  William J.Stanton pengertian marketing mix sccara umum adalah sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adlah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's adalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi

Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan. Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision,  maka  variabel-variabel  marketing  mix  diatas  tadi  dapat  dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:

1. Produk (Jasa)
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang  akan   ditawarkan          perusahaan,           pelayanan      khusus        yang      ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut adalah sebagai berikut:
1.  Tidak berwujud
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
2.  Tidak dapat dipisahkan
Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh  sebuah  hotel  tidak  akan  bisa  terlepas  dari  bangunan  hotel
tersebut.
3.  Berubah-ubah
Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan
dimana  disajikan.  Misalnya  jasa  yang  diberikan  oleh  sebuah  hotel
berbintang satu akan berbeda dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintan tiga.







©2004 Digitized by USU digital library                                                         5


4.  Daya tahan
Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak menempati karnar yang ia sewa.

2. Harga ( Price)
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang
ditawarkan.  Harga  suatu  produk  atau  jasa  ditentukan  pula  dari  besarnya
pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan      merupakan        masalah        yang                   cukup           penting,     karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau
jasa.  Dalam  penetapan  harga,  biasanya  didasarkan  pada  suatu  kombinasi
barang/jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga  semata,  tetapi  banyak  juga  faktor  lain  yang  menjadi  pertimbangan, misalilya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan sebagainya.
Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk
jangka pendek maupun unluk jangka panjang.

3. Saluran Distribusi ( Place )
Setelah   perusahaan   berhasil   menciptakan   barang   atau   jasa   yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan
metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga
tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan                         dan             keinginan            konsumen    yang   haus    akan produk/jasa tersebut.
Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing,
karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha
penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.
Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa tersebut
dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa
hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
a.   Sifat pasar dan lokasi pembeli
b.   Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara
c.  Pengendalian  persediaan,  yaitu  menetapkan  tingkat  persediaan  yang ekonomis.
d.  Jaringan pengangkutan.

Saluran   distribusi   jasa   biasanya   menggunakan  agen   travel   untuk menyalurkan jasanya kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan       dalam     kebijaksanaan                    saluran  distribusi   itu    sendiri    dengan memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi perlu mengikuti dinamika para konsumen tadi.





©2004 Digitized by USU digital library                                                         6


4. Promosi ( Promotion)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)
¾      Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi                       konsumennya.   Periklanan   ini    dapat   dilakukan    oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun
dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat- tempat yang strategis.
¾      Penjualan  Pribadi  (Personal  selling):  Merupakan  kegiatan  perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan
kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang
positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
¾      Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen  akan  mudah  untuk  melihatnya  dan  bahkan  dengan  cara
penempatan  dan  pengaturan  tertentu,  maka  produk  tersebut  akan
menarik perhatian konsumen.
¾      Publsitas  (Pubilicity):  Meripakan  cara  yang  biasa  digunakan  juga  oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen,  agar  mereka  menjadi  tahu,  dan  menyenangi  produk  yang
dipasarkannya,   hal   ini   berbeda   dengan   promosi,   dimana   didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas     merupakan    suatu  alat                 promosi   yang             mampu membentuk  opini  masyarakat  secara  tepat,  sehingga  sering  disebut sebagai usaha untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".

Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang efektif, dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan pembelian.

BAB III
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMASARAN

A. RENCANA STRATEGI PERUSAHAAN
Satu diantara berbagai tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal dari kegiatannya sehari-hari, khususnya kegiatan pemasaran. Untuk menjalankan kegiatan pemasaran tersebut dengan baik, dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan, perusahaan harus menerapkan suatu strategi yang tepat sesuai dengan lingkungan pemasaran perusahaannya.
Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan    yang                             berasal            dari   luar   fungsi   manajemen   pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan rnanajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para pelanggan sasarannya.
Keberhasilan   strategi   pemasaran   yang   diterapkan   oleh   perusahaan tergantung pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan.
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran  perusahaan  terdiri  dari  pengambilan  keputusan  tentang  biaya



©2004 Digitized by USU digital library                                                         7


pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dalam kondisi persaingan.
Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam rencana strategi  pemasaran  perusahaan  (Corporate  Marketing  Plan)  yang  disusun. Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang pemasaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan.
Ciri penting rencana strategis pemasaran perusahaan ini adalah sebagai berikut:
a.  Titik-tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan
b.  Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh
c.  Dalam   penyusunannya    diusahakan    untuk    memahami    kekuatan   yang mempengaruhi perkembangan perusahaan
d.  Jadual     waktu/timing     yang     ditentukan     adalah     yang    sesuai    dan
mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, dan
e.  Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi.


B. FAKTOR-FAKTOR      YANG    MEMPENGARUHI     STRATEGI     PEMASARAN PERUSAHAAN

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran pada suatu perusahaan adalah :

1. Lingkungan mikro perusahaan
Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung        berkaitan           dengan       perusahaan  yang        mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar, yaitu:

a. Perusahaan
Yaitu struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh    bagian                 manajemen     pemasaran    harus           memperhitungkan
kelompok lain di perusahaan dalam merumuskan rencana pemasarannya, seperti
manajemen puncak, keuangan perusahaan, penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, dan akuntansi serta sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, karena manajer pemasaran juga harus bekerja sama dengan para staff di bidang lainnya.

b. Pemasok (Supplier)
Para   pemasok    adalah    perusahaan-perusahaan    dan   individu    yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing
untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Kadang kala perusahaan juga
harus memperoleh tenaga kerja, peralatan, bahan bakar, listrik dan faktor-faktor lain dari pemasok. Perkembangan dalam lingkungan pemasok dapat memberi pengaruh yang arnat berarti terhadap pelaksanaan pemasaran suatu perusahaan. Manajer pemasaran perlu mengamati kecenderungan harga dari masukan- masukan  terpenting  bagi kegiatan  produksi perusahaan  mereka.  Kekurangan sumber-sumber bahan mentah, pemogokan tenaga kerja, dan berbagai kcjadian lainnya              yang       berhubungan  dengan            pemasok                  dapat     mengganggu        strategi pemasaran yang dilakukan dan dijalankan perusahaan.

c. Para Perantara Pemasaran





©2004 Digitized by USU digital library                                                         8


Para    perantara    pemasaran    adalah    perusahaan-perusahaan    yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang/jasa kepada para konsumen akhir. Para perantara pemasaran ini meliputi :
¾     Perantara, adalah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan untuk menemukan konsumen. Mereka terbagi dua macam, yaitu agen perantara seperti agen, pialang dan perwakilan produsen yang mencari dan menemukan para pelanggan dan/atau mengadakan perjanjian dengan pihak lain, tetapi tidak memiliki barang atau jasa itu sendiri.
¾     Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu perusahaan dalam    penyimpanan           dan                pemindahan           produk   dari   tempat   asalnya ketempat-tempat yang dituju.
¾      Para Agen Jasa Pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga penelitian
pemasaran,   agen    periklanan,   perusahaan   media,   dan   perusahaan konsultan pemasaran,kesemuanya membantu perusahaan dalam rangka
mengarahkan dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat.
¾      Perantara   Keuangan,   seperti   bank,   perusahaan   kredit,   perusahaan asuransi, dan perusahaan lain yang membantu dalam segi keuangan.

d. Para Pelanggan
Yaitu  pasar  sasaran  suatu  perusahaan  yang  menjadi  konsumen  atas barang    atau    jasa            yang  ditawarkan   perusahaan  apakah         individu-individu, Iembaga-lembaga, organisasi-organisasi, dan sebagainya.

e. Para Pesaing
Dalam   usahanya   melayani   kelompok   pasar   pelanggan,   perusahaan tidaklah  sendiri.  Usaha  suatu  perusahaan  untuk  membangun  sebuah  sistem
pemasaran yang efisien guna melayani pasar gelati disaingi oleh perusahaan lain.
Sistem pemasaran dan strategi yang diterapkan perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu diidentifikasi dan dimonitor segala gerakan dan tindakannya didalam pasar.

f. Masyarakat Umum
Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan sejumlah besar lapisan masyarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan, apakah mereka menerima atau menolak metode- metode     dari      perusahaan     dalam         menjalankan         usahanya,      karena             kegiatan perusahaan pasti mempengaruhi minat kelompok lain, kelompok-kelompok inilah yang menjadi masyarakai umum. Masyarakat umum dapat memperlancar atau sebaliknya dapat sebagai penghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya.

2. Lingkungan Makro
Lingkungan    makro   terdiri    dari    kekuatan-kekuatan    yang    bersifat kemasyarakatan  yang  lebih  besar  dan  mempengaruhi  semua  pelaku  dalam
lingkungan mikro dalam perusahaan, yaitu:

a. Lingkungan Demografis/Kependudukan
Lingkungan    demografis/kependudukan    menunjukkan    keadaan    dan permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara geografis,
tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat
lain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur keagamaan. Ternyata hal diatas dapat mempengaruhi strategi pemasaran suatu perusahaan dalam memasarkan produknya karena publiklah yang membentuk suatu pasar







©2004 Digitized by USU digital library                                                         9


b. Lingkungan Ekonomi.
Lingkungan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, penurunan dalam pertumbuhan pendapatan nyata, tekanan inflasi yang berkelanjutan, perubahan pada pola belanja konsumen, dan sebagainya yang berkenaan dengan perkonomian.

c. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik menunjukkan kelangkaan bahan mentah tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan, peningkatan biaya energi, peningkatan angka pencemaran,      dan             peningkatan     angka  campur                    tangan                   pemerintah         dalam
pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber daya alam

d. Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi rnenunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi, kesempatan pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan pengembangan,        yang      tinggi,  perhatian                        yang   lebih     besar        tertuju kepada penyempurnaan  bagian  kecil  produk  daripada  penemuan  yang  besar,  dan semakin banyaknya peraturan yang berkenaan dengan perubahan teknologi.

e. Lingkungan sosial/budaya
Lingkungan   ini   menunjukkan   keadaan   suatu   kelompok   masyarakat mengenai aturan kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya yang merumuskan hubungan antar sesama dengan masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya.


BAB IV STARATEGI BERSAING

A. STRATEGI UNTUK SETIAP POSISI BISNIS
Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran
konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran
konsumen yang sama. Perusahaan sebelum menetapkan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih dahulu malakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath) yaitu melihat dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki oleh para pesaingnya.

TABEL II
Strategi untuk Setiap Posisi Bisnis

POSISI
REAKTIF
PROAKTIF
LEADER
- Balas
- Persaingan harga
- Pengembangan pasar
- Penelitian dan pengembanga
CHALLENGER
- Follow the leader
- Me too
- Menantang
- Menyerang
- Pengembangan produk baru
FOLLOWER
- Status Quo
- Me too
- Cari pasar baru
- Cari segmen pasar baru
- Market niche







©2004 Digitized by USU digital library                                                        10


Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-masing perusahaan  dalam  pasar.  Perusahaan  besar  mampu  menerapkan  strategi tertentu, yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi hanya dengan sekala besar saja tidaklah cukup, karena ada beberapa strategi bagi perusahaan besar yang mampu menjamin keberhasilannya, akan tatapi ada juga strategi yang dapat merugikan dirinya sendiri. Dan bukanlah merupakan sesuatu hal  yang  jarang  terjadi  bahwa  perusahaan  kecil  dengan  strateginya  sendiri mampu rnenghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada yang diperoleh perusahaan besar.
Sehubungan dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan menjadi empat kelompok usaha, yaitu:
1. Market Leader menguasai 40% pasar
2. Market Challanger menguasai 30% pasar
3. Market Follower menguasai 20% pasar
4. Market Nicher menguasai 10% pasar

1. Market Leader
Perusahaan seperti ini rnemegang bagian terbesar dalam pasar, biasanya perusahaan-perusahaan lain mengikuti tindakan-tindakan perusahaan dalam hal perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi, dan
intensitas promosi. Perusahaan ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing. Ia
merupakan perusahaan yang ditantang, ditiru, atau dijauhi. Kehidupan pemimpin pasar sungguh tidaklah mudah, terkecuali bila perusahaan itu memang memiliki promosi resmi. Perusahaan tersebut senantiasa mempertinggi kewaspadaannya sebab para        pesaingnya          selalu      mencari         dan     mencoba           memanfaatkan kelemahannya, meski sekecil apapun. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap menjadi nomor satu, oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan seperti ini bjasanya mengembangkan strategi:
a. Mengembangkan pasar keseluruhan, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
- Mencari konsumen baru dengan cara strategi penerobosan pasar, strategi pasar baru, dan strategi perluasan geografis
- Mencari dan mengenalkan kegunaan baru suatu produk
- Meyakinkan masyarakal konsumen agar menggunakan produk lebih banyak pada setiap kesempatan.
b.  Melindungi bagian-bagian pasar yang telah dikuasai. Sementara mencoba memperkuat  pasar.  Perusahaan  yang  dominan  tetap  harus  melindungi
usahanya secara terus menerus dari serangan saingan-saingannya. Untuk itu yang harus dikerjakan oleh perusahaan pemimpin dalam mempertahankan
daerah kekuasaannya adalah inovasi (Pembaharuan ) yang terus menerus.
c.  Meningkatkan bagian pasar. Selain mencari konsumen baru pada pasar yang baru, perusahaan juga dapat meningkatkan jumlah konsumen pada bagian pasar yang sudah dikuasai.

2. Market Challanger
Perusahaan yang mempunyai urutan kedua atau lebih rendah lagi didalam pasar bisa disebut "runner up" atau "Penyusul". Mereka dapat menyerang Market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut
bagian pasar, perusahaan inilah yang disebut Market Challanger. Dan mereka
yang bersikap asal rnenerima tidak menggoncangkan pasar, disebut juga Market
Follower.
Beberapa   strategi   penyerangan   yang   bisa   digunakan   oleh   market challanger :

a. Menetapkan sasaran straregi lawan.
Langkah awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar adalah menetapkan sasaran strategis dan memilih lawan yang dihadapi, untuk itu perusahaan  harus  melakukan  analisis  persaingan  yang  sistematis.  Sasaran



©2004 Digitized by USU digital library                                                        11


strategis dari kebanyakan penantang pasar adalah: peningkatan bagian pasar dengan  harapan  akan  menghasilkan  profitabilitas  yang  lebih  tinggi.  Pada dasarnya, market challanger dapat memilih salah satu dari tiga jenis perusahaan yang dapat diserang yaitu: pimpinan pasar, perusahaan-perusahaan yang sama besarnya tetapi kurang berhasil serta kekurangan dana, dan perusahaan regional yang lebih kecil.

b. Memilih strategi penyerangan.
Secara  umum  ada  lima  strateg  penyerangan  yang  dapat  dipilih  dan dilakukan market challanger :
¾      Serangan Frontal. Serangan ini dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki tepat berhadapan dengan lawan. Serangan ini
lebih  bersifat  menyerang  kekuatan  lawan  ketimbang  titik  lemahnya. Dalam serangan frontal ini, penyerang menandingi produk, iklan, barga,
dari lawannya, sehingga apabila lawan tidak kuat maka akan kalah. Biasanya yang memakai strategi ini adalah market challanger yang kuat.
¾      Serangan  melambung.  Prinsip  pokok  dart  serangan  modern  adalah
Konsentrasi kekuatan untuk menyerang kelemahan .Market challanger berpura-pura akan                     menyerang            bagian   yang   kuat   sehingga   lawan mengerahkan seluruh kekuatan ke bagian tersebut, tetapi serangan yang
sesungguhnya akan diarahkan kebagian  kelemahannya. Ada dua strategi
yang dapat dilakukan oleh market challanger yaitu serangan geografis, yaitu serangan-serangan yang ditujukan pada daerah-daerah pemasaran dimana pesaing tidak menanganinya dengan baik. Dan kedua adalah serangan dengan menutup segmen pasar yang selama ini belum dipenuhi oleh market leader.
¾      Serangan mengepung. Serangan ini merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan, yaitu dengan mengadakan penyerangan secara besar- besaran terhadap     seluruh          pasar  lawan             dan          pada      saat               bersamaan
perusahaan penantang memasarkan segala apa saja yang dipasarkan oleh
pesaing, dan melebihi apa yang dimiliki oleh pesaing, sehingga tawaran perusahaan ini tidak mungkin ditolak oleh konsumen.
¾      Serangan lintas. Strategi ini adalah strategi yang paling tidak langsung, serta menjauhkan diri dari gerakan yang mengarah kepemasaran pesaing.
Ada tiga pendekatan, yaitu: diversifikasi ke produk-produk yang tidak berkaitan,  diversifikasi  kepasar  geografis  yang  baru  dan  menciptakan
produk yang lebih baik.
¾      Serangan gerilya. Serangan ini dilakukan perusahaan-perusahaan yang kekurangan  modal  dengan  menyerang  pada  berbagai  wilayah  lawan dengan  serangan  kecil  yang  tiba-tiba  dan  terputus-putus.  Tujuannya adalah untuk mengganggu konsentrasi lawan. Serangan dapat dilakukan dengan    tindakan    memotong    harga    secara   selektif,   mengganggu persediaan, membajak eksekutif, kegiatan promosi intensif dan berbagai tindakan ilegal lainnya.

Selain  ke  lima  strategi  penyerangan  secara  umum  tersebut,  terdapat strategi yang lebih spesitik lagi bagi market challanger yaitu:
1. Strategi pemotongan harga
2. Strategi produk yang lebih murah
3. Strategi produk prestise
4. Strategi pengembang biakan produk
5. Strategi inovasi produk
6. Strategi penyempurnaan jasa pelayanan
7. Strategi inovasi distribusi
8. Strategi penekanan biaya
9. Strategi promosi yang intensif




©2004 Digitized by USU digital library                                                        12


3. Market Follower
Perusahaan seperti ini lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa, biasanya dengan meniru produk perusahaan yang memimpin. Setiap market follower selalu menonjolkan sifat khasnya kepada target pasar, misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau keuangannya. Strategi umum yang biasa dilakukan oleh maeket follower yaitu:
¾     Mengikuti dari dekat. Market follower berusaha menyamai perusahaan pemimpin  pasar  pada  sebanyak  mungkin  segmen  pasar  dan  wilayah bauran pemasaran.
¾     Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini market follower membuat beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembauran pasar.
¾     Mengikuti  secara  selektif.  Market  follower  mengikuti  dengan  dekat beberapa hal yang dilakukan market leader, namum pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan dengan sendiri.

4. Market Nicher
Perusahaan seperti ini, menyandang berbagai nama seperti; penggarap relung pasar, spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu, atau perusahaan tumpuan. Market nicher menempati sebagian kecil dari seluruh pasar yang ada.
Perusahaan jenis ini mencoba masuk kesatu atau lebih celah-celah pasar yang
aman dan menguntungkan yang dilupakan atau terlewatkan oleh perusahaan besar. Umumnya market micher adalah perusahaan yang mempunyai spesialisasi tertentu dan keahlian yang khas didalam pasar, konsumen, produk atau lini-lini dalam bauran pemasaran.


BAB V PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.
Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau
lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang
dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.
Perusahaan    yang    berjaya    dan    mampu    mempertahankan    serta meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang   telah   berhasil   menetapkan   strategi          pemasarannya    serta             strategi bersaingnya dengan tepat.
Adapun   penentuan   strategi   bersaing   hendaknya   dilakukan   dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.









©2004 Digitized by USU digital library                                                        13


DAFTAR  PUSTAKA

Basu Swastha D.H. MBA, Manajemen pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta,
1990

Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta, 1994

Jauch, lawrence R, Manajemen Strategis Dan Kebijakan Perusahaan, Erlangga, Jakarta, 1993

Mc. Donald, Malcom H.B. Rencana Pemasaran, Arcan, Jakarta, 1995

Phillip Kotler, Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey, 2000

Naisbitt, John, Global Paradox, Avon Books, New York, 1995

Stanton, William, J, Prinsip Pemasaran, Erlangga, 1986

Sutojo Siswanto, Kerangka Dasar Manajemen Pemasaran, LPPM, 1981

Sofjian, Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan StrategRajawali, Jakarta,1992

O. Winardi, Manajemen Pemasaran, Sinar Baru, Bandung, 1981











































©2004 Digitized by USU digital library                                                        14

No comments:

Post a Comment